EditorErlangga Djumena. JAKARTA, KOMPAS. com - Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) Jepang berencana melakukan merger antara Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dengan Bank Tabungan Pensiunan Nasional ( BTPN ). SMBC sendiri menggenggam 98,48 persen Bank Sumitomo Indonesia dan 40 persen BTPN. "Kamis (25/1/2018), kami menerima suratnya dari SMBC. MercariInc (OTC:MCARY) 7.94 USD -0.78 USD ( -8.94% ) Watchlist Manager Mercari Inc OTC:MCARY Watchlist Summary DCF Valuation Relative Valuation Wall St Estimates Profitability Solvency Financials Discount Rate Section: Intrinsic Value. The Intrinsic Value of one OTC:MCARY stock under the Base Scenario. KsA5. Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia SMBCI resmi memulai proses penggabungan usaha merger.Berdasarkan prospektus yang diterbitkan hari ini, Kamis 2/8/2018, SMBCI akan melebur ke dalam BTPN sebagai entitas penerima penggabungan. Adapun laporan keuangan audited yang digunakan dalam proses merger ini adalah 31 Mei sebagai entitas baru hasil merger akan memiliki proforma total aset sebesar Rp 178,88 triliun pada akhir Mei 2018. Sementara itu, Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebagai pengendali akan memiliki kepemilikan sebesar 56,43% terhadap entitas baru hasil merger. Berdasarkan siaran pers BTPN, seluruh dokumen rencana penggabungan akan diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan OJK pada Kamis 2/8/2018 hari ini. Selanjutnya, setelah mendapatkan persetujuan dari otoritas yang berwenang, BTPN akan mengajukan persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPS LB."Publikasi ini menjadi tonggak dimulainya secara resmi proses penggabungan BTPN dengan SMBCI yang kami yakini akan memberikan dampak positif, bukan hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi perekonomian nasional. Penggabungan akan melahirkan bank baru yang lebih besar dan lebih kuat sehingga dapat lebih berperan memenuhi kebutuhan pembiayaan yang terus meningkat di berbagai sektor di Indonesia, baik ritel maupun wholesale," kata Jerry dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, hari melanjutkan, kekuatan yang dimiliki masing-masing bank akan menjadi nilai tambah Bank Hasil Penggabungan."Pemegang saham memutuskan untuk mempertahankan nama BTPN dengan mengusung visi baru menjadi bank pilihan utama di Indonesia, yang memberikan perubahan berarti dalam kehidupan jutaan orang, terutama dengan dukungan teknologi digital," ujarnya."Karena penggabungan ini untuk saling melengkapi, maka bisnis bank nantinya akan lebih lengkap, baik dalam produk maupun layanannya. Bank ini akan terus melayani nasabah yang lebih luas, mulai dari piramida bisnis paling bawah melalui layanan digital yang inovatif BTPN Wow! hingga nasabah korporasi internasional yang sangat besar melalui jaringan internasional yang dimiliki SMBC," ungkap Jerry. Artikel Selanjutnya Merger dengan Bank Sumitomo, Aset BTPN Tembus Rp 178,89 T dob/dob Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN mencatatkan kenaikan laba sebesar 61,2% pada tahun 2018. Bank yang baru diakuisisi Sumitomo Mitsui Banking Corporation SMBC ini, sedang dalam proses merger dengan anak usaha SMBC lainnya PT Bank Sumitomo Mitsui Laporan Keuangan BTPN 31 Desember 2018 dan 2017 yang disampaikan melalui keterbukaan Bursa Efek Indonesia BEI, per 31 Desember 2018 BTPN mencetak laba sebesar Rp 1,96 triliun di akhir 2018 atau naik dari posisi laba bersih akhir tahun 2017 sebesar Rp 1,22 laba tersebut ditunjang oleh pendapatan bersih bunga dan kinerja unit syariah yang naik dari posisi di akhir 2017 sebesar Rp 9,52 triliun menjadi Rp 9,60 triliun pada akhir 2018. Sementara, beban operasional selain bunga bersih sebesar Rp7,29 triliun di akhir tahun 2018, atau turun dari posisi akhir 2017 sebesar Rp8,18 triliun. Meskipun demikian cadangan kerugian penurunan nilai CKPN BTPN mengalami kenaikan dari posisi akhir 2017 sebesar Rp794,11 miliar menjadi Rp1,13 triliun. Sementara, penyaluran kredit dan pembiayaan BTPN juga naik dari Rp59,29 triliun di akhir 2017 menjadi Rp60,85 triliun di akhir 2018. Di sisi lain, pembiayaan untuk syariah juga alami kenaikan dari Rp6,05 triliun di akhir 2017 menjadi Rp 7,27 triliun di akhir pihak ketiga DPK pada giro naik menjadi Rp1,11 triliun dari sebelumnya Rp623 miliar di akhir 2017. Sementara, posisi DPK tabungan naik dari Rp7,21 triliun menjadi Rp7,72 triliun. Kenaikan juga terjadi pada DPK deposito menjadi Rp56 triliun dari Rp 54,8 aset bank secara konsolidasi mengalami kenaikan menjadi Rp101,9 triliun dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp95,48 triliun. Kenaikan juga terjadi pada total aset bank menjadi Rp91,12 triliun di akhir 2018 dari sebelumnya di akhir 2017 sebesar Rp87,03 triliun. Artikel Selanjutnya Ongki Wanadjati Tolak Jadi Dirut BTPN Lagi, Kenapa? hps Copyright © Sumitomo Mitsui Trust Holdings, Inc.