A SURAT Al Maidah Ayat 1 memerintahkan setiap orang beriman untuk memenuhi janji-janji yang telah diikrarkan. Termasuk janji prasetia hamba kepada Allah Subhanahu wa ta'ala maupun janji yang dibuat di antara sesama manusia, seperti bertalian dengan perkawinan, perdagangan, dan sebagainya; selama janji itu tidak melanggar syariat Allah Ta'ala.
Fokuspertama dalam Tafsir Surat Al Maidah Ayat 91-92 adalah mengenai alasan pengharaman dari khamr itu sendiri. Peminum khamr dianggap bisa menimbulkan permasalah yang lain, yakni permusuhan dan saling membenci antar sesama. Selain dua efek tersebut, minum khamr juga sangat berpotensi lalai dari mengingat Allah.
bacajuga: Surah Al-Ma'idah Ayat 26-30, Lengkap dengan Artinya ; Surah Al-Ma'idah Ayat 21-25, Lengkap dengan Artinya Demikian beberapa ayat dalam surah Al-Maidah. Semoga bermanfaat bagi kita semua. 26/07/2022 14:32 WIB. Hikmah . 15 Kata-kata Bijak Buya Hamka Penuh Inspirasi . 26/07/2022 15:03 WIB
SuratAl Maidah ayat 32 adalah ayat yang mengajarkan untuk menjaga kehidupan dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. Ayat ini juga menunjukkan besarnya dosa membunuh tanpa sebab yang dibenarkan. Yakni membunuh satu orang seakan-akan ia membunuh seluruh manusia. Sebaliknya, ayat ini juga menunjukkan besarnya menjaga kehidupan manusia.
JuzAmma adalah kumpulan surah-surah Al-Qur'an dalam juz 30 yang isinya sebagian besar adalah surah-surah pendek. Surat Al Maidah ayat 2 menjelaskan tentang hukum-hukum Allah tentang tata cara ibadah haji. 28 Jul 2020 06:59 WIB Surat Al Maidah Ayat 1, 32 dan 48, Arab Latin dan Terjemahannya. Surat Al-Maidah ayat 1, 32 dan 48 memiliki
HUKUMHUKUM DALAM AL-QURAN SURAH YUNUS, SURAH HUD, SURAH YUSUF, SURAH AR-RA'D, SURAH IBRAHIM, SURAH AL-HIJR, SURAH AN-NAHL, SURAH AL-ISRA', SURAH AL-KAHFI, SURAH MARYAM, SURAH TAHA, SURAH AL-ANBIYA', SURAH AL-HAJJ, SURAH AL-MUKMINUN Abu Bakr Muhammad bin Abdullah (Ibn Al-'Arabi) Terjemahan: Muhammad Ramzi Omar
DalamAl-Qur'an Surat Al-Maidah ayat 32 terdapat tiga pelajaran yang bisa dipetik. 1. Nasib kehidupan insan sepanjang sejarah mempunyai kaitan dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling berhubungan. Karena itu, terputusnya sebuah mata rantai akan menimbulkan musnahnya sejumlah besar umat manusia. 2.
2104/2022 Surah Al-Maidah ayat 32 Dua potensi manusia, baik dan buruk akan selalu dibawa oleh seseorang di setiap waktu dan tempat. Termasuk gambaran potensi buruk manusia ada pada surah Al-Maidah ayat 32, yaitu saling membunuh. Ayat ini secara tegas menjelaskan tentang posisi nyawa seseorang yang sangat mulia dan tak ternilai.
HukumTajwid Al-Quran Surat Al-Maidah Ayat 32 - Sobat Ngaji. Hukum+tajwid+Qs+al+anfal | Tafsirq.com. Tajwid Al-Qur'an. TAJWID Archives | nada 313. Q.S. Al Bayyinah | PDF. Tajwid Al-Qur'an. Tuliskan surah Al Bayyinah ayat 1 dan tentukan lam syamsyiah, mad thobi'i, ra' tafkhim/tebal, - Brainly.co.id. √Tajwid surat Al Insyiqaq ayat 11-15
HapalanAyat ke-1833 /6236 & surah ke-62 /114. Waktu 18mnt. 5. AL MAIDAH:32. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.
mDgmlxP. - Berikut ini adalah hukum bacaan tajwid surat Al Maidah ayat 32 lengkap dengan cara pengucapannya. Hukum bacaan tajwid ini sangat perlu untuk diketahui agar tidak ada salah pada saat membaca Al-Qur'an. Pada ayat ke-32 surat Al-Maidah ini menjelaskan tentang hukum bagi Bani Israil dan seluruh manusia jika terjadi pembunuhan. Hukum itu ditetapkan setelah pembunuhan yang dilakukan Qabil. Peristiwa itu ternyata berdampak panjang bagi kehidupan manusia. Berikut hukum bacaan tajwid surat Al-Maidah ayat 32 Baca Juga Jadwal Kapal Pelni KM Bukit Siguntang Terbaru untuk Semua Rute dan Harga Tiket مِنْ اَجْلِ hukumnya Izhar sebab huruf nun berharakat sukun bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama اَجْلِ hukumnya Qalqalah sugra karena huruf qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara hukumnya Mad asli atau mad thabi'i karena huruf dzal berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 hukumnya Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara hukumnya Mad ashli atau mad thabi'i karena huruf lam berharakat fathah tegak bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 اِسْرَآءِيْلَ hukumnya Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2/ 4 atau 5 harakat. Huruf alif bila berharakat adalah hamzah. Huruf alif sebenarnya sebagai mad atau panjang اِسْرَآءِيْلَ hukumnya Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 اِسْرَآءِيْلَ hukumnya Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 hukumnya Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 hukumnya Mad shilah qashirah sebab huruf ha kata ganti bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 قَتَلَ hukumnya Ikhfa karena huruf lam berharakat kasrah tanwin bertemu huruf qaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”.نَفْسًا ۢبِغَيْرِ hukumnya Iqlab karena huruf sin berharakat fathah tanwin bertemu huruf ba. Cara membacanya dengan tanwin berubah menjadi mim dan berdengung serta ditahan selama 3 hukumnya Mad layyin atau mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf ghain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 اَوْ hukumnya Izhar sebab huruf sin berharakat kasrah tanwin bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama hukumnya Mad layyin atau mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 hukumnya Mad asli atau mad thabi'i karena huruf sin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 hukumnya Ikhfa karena huruf dal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan tanwin, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf hukumnya Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 سَ hukumnya terdapat tiga jenis di sini. Yang pertama, alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham masuk ke huruf nun. Kedua, ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi'i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 hukumnya Mad iwadh karena lam alif berharakat fathah tanwin dan waqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat. Hal ini bila kita berhenti atau waqaf di اَحْيَا hukumnya Izhar sebab huruf nun berharakat sukun bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama هَا hukumnya Mad asli atau mad thabi'i karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 هَا hukumnya Mad asli atau mad thabi'i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 اَ hukumnya Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 اَ hukumnya Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 سَ hukumnya terdapat tiga jenis di sini. Pertama, alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham masuk ke huruf nun. Kedua, ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi'i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 hukumnya Mad iwadh karena lam alif berharakat fathah tanwin dan waqaf waqfu aula. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 hukumnya Qalqalah sugra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara hukumnya Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 رُسُلُنَا hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ra. Cara membacanya dengan hukumnya Mad asli atau mad thabi'i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 hukumnya Ghunnah karena mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 hukumnya Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 hukumnya Mad asli atau mad thabi'i karena huruf tsa berharakat kasrah bertemu ya berharakat sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 hukumnya Idgham bighunnah karena huruf ra berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim tasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 hukumnya Idzhar sebab huruf nun berharakat sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama بَعْدَ hukumnya Ikhfa syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ba’. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 hukumnya Mad asli atau mad thabi'i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 hukumnya Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwakaf. Cara membacanya panjang 2 sampai 6 harakat. Demikian pembahasan tentang hukum tajwid pada surat Al-Maidah ayat 32 beserta cara pengucapannya.***
Hukum Tajwid Surat Al-Maidah Ayat 32 Lengkap ♦ Assalamualaikum warahmatullaji wabarakatuh, bagaimana kabar anda semua? Semoga kita semua selalu dalam lindungan ALLOH SWT. Terlebih saat ini dunia sedang mengalami musibah yang besar dengan mewabahnya virus corona. Mari kita semua selalu berdoa kepada ALLOH SWT agar senantiasa diberikan kesehatan, kelancaran dan kebarokahan dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Karena kita harus pahami bahwa semua itu dari ALLOH dan akan kembali kepada ALLOH juga. Kali ini saya akan menuliskan penjelasan mengenai hukum tajwid yang terdapat di dalam surat Al Maidah ayat 32. Penulisan hukum tajwidnya saya sajikan dalam bentuk nomer disertai huruf yang terkena hukum tajwid. Agar anda dapat memahaminya dengan mudah. Mohon untuk diperhatikan dengan baiki! 1. مِنْ اَ = Idhar halqi, karena ada huruf nun mati/sukun bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya adalah jelas di mulut. 2. اَجْلِ = Qolqolah sugra, karena ada huruf jim mati/sukun ditengah kalimat. Cara membacanya harus bergerak dan berbunyi seperti membalik huruf jim. 3. كَتَبْنَا = Qolqolah sugra, karena ada huruf bak mati/sukun ditengah kalimat. Cara membacanya harus bergerak dan berbunyi seperti membalik huruf bak. 4. بَنِيْ إِ = Mad jaiz, karena ada huruf mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah di lain kalimat. Cara membacanya panjang seperti mad thabi’i 2 harakat atau 4 harakat. 5. إِسْرَاءِ = Mad wajib, karena ada huruf mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kalimat. Cara membacanya panjang 5 harakat. 6. اَنَّهُ = Ghunnah musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung. 7. اَنَّهُ مَن = Mad shilah qashirah, karena sebelum hak dhamir ada huruf hidup berharakat. Cara membacanya panjang 2 harakat seperti mad thabi’i. 8. مَنْ قَتَلَ = Ikhfa haqiqi, karena ada huruf nun mati/sukun bertemu dengan hurud qaf. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf qaf. 9. نَفْسًابِغَيْرِ = Iklab, karena ada kasrah tein bertemu dengan huruf bak. Cara membacanya membalik membentuk huruf mim. 10. بِغَيْرِ = Mad layin, karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf ya mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas. 11. نَفْسٍ اَ = Idhar halqi, karena ada tanda fatkah tein bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya adalah jelas di mulut. 12. اَوْ = Mad layin, karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf wawu mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas. 13. فَسَادٍفِى = Ikhfa haqiqi, karena ada tanda baca fatkhah tein bertemu dengan hurud fa. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf fa. 14. فِى الْارض = Al qomariah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya harus terang dan jelas. 15. فَكَاَنَّمَا = Ghunnah musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung. 16. النَّاسَ = Ghunnah musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung. Atau Al syamsiah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf alif nun, Cara membacanya harus dimasukan di idghamkan. 17. جَمْعًا = Mad iwad, karena ada fatkhahtain yang jatuh pada waqaf. Cara membacanya dipanjangkan seperti mad thabi’i dan tidak dibaca seperti tanwin. 18. وَمَنْ اَ = Idhar halqi, karena ada huruf nun mati/sukun bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya adalah jelas di mulut. 19. فَكَاَنَّمَا = Ghunnah musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung. 20. فَكَاَنَّمَااَ = Mad jaiz, karena ada huruf mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah di lain kalimat. Cara membacanya panjang seperti mad thabi’i 2 harakat atau 4 harakat. 21. النَّاسَ = Ghunnah musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung. Atau Al syamsiah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf alif nun, Cara membacanya harus dimasukan di idghamkan. 22. جَمْعًا = Mad iwad, karena ada fatkhahtain yang jatuh pada waqaf. Cara membacanya dipanjangkan seperti mad thabi’i dan tidak dibaca seperti tanwin. 23. وَلَقَدْ = Qolqolah sugra, karena ada huruf dal mati/sukun ditengah kalimat. Cara membacanya harus bergerak dan berbunyi seperti membalik huruf dal. 24. جَاءَ = Mad wajib, karena ada huruf mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kalimat. Cara membacanya panjang 5 harakat. 25. تْهُمْ رُ = Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ro’. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup. 26. ثُمَّ = Ghunnah musyaddah, karena ada huruf mim yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung. 27. اِنَّ = Ghunnah musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung. 28. كَثِيْرًا مِنْهُم = Idgham bighunnal, karena fatkhantain bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya masuk dengan mendengung. 29. مِنْهُم = Idhar halqi, karena ada huruf nun mati/sukun bertemu dengan huruf hak. Cara membacanya adalah jelas di mulut. 30. مِنْهُمْ بَعْدَ = Ikhfa safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf bak. Cara membacanya samar di bibir dan didengungkan. 31. فِى الْارض = Al qomariah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya harus terang dan jelas. 32. لَمُسْرِفُوْنَ = Mad arid lisukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. Demikian rincian hukum tajwid surat Al-Maidah ayat 32 Isi Kandungan Surat Al-Maidah Ayat 32 Artinya “Oleh karena itu Kami tetapkan suatu hukum bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi”. Ayat ini merupakan ayat hukum yang ditujukan khusus kepada orang-orang bani isroil dan umumnya kepada semua manusia. Yang isinya ketika seseorang melakukan pembunuhan kepada orang yang tidak berhak dibunuh atau membuat kerusakan kepada sesama manusia, maka orang tersebut akan mendapatkan dosa besar yang seakan-akan membuat kerusakan di seluruh penjuru bumi. Dan orang yang dapat menahan untuk berbuat kerusakan, baik yang akan dilakukan orang lain atau sendiri. Maka dia akan mendapatkan pahala yang besar. Karena telah menghidupkan kebaikan kepada sesama manusia. Namun sayangnya meskipun ada keterangan yang menjelaskan seperti itu bahkan ada rosul yang diutus langsung oleh ALLOH. Masih banyak manusia yang berbuat kerusakan dan saling membunuh. SEMOGA BERMANFAAT!
Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Maidah ayat 32. Al Maidah artinya Hidangan adalah nama surat dalam Kitab Suci Al Quran urutan ke 5 setelah surat An Nisa. Surat Al Maidah terdiri dari 120 ayat, termasuk kedalam surat Madaniyah, sebab diturunkan di kota Madinah. Surat Al Maidah ayat 32 berisi tentang larangan membunuh, sebab apabila seseorang telah membunuh, seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Dan apabila memelihara kehidupan seorang manusia, seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Dalam surat Al Maidah ayat 32 dapat dilihat perbedaan antara Idzhar Halqi dengan Idzhar Syafawi, Alif Lam Qomariyah dengan Alif lam syamsiyah, Mad wajib muttashil dengan Mad jaiz munfashil, serta hukum tajwid lainnya. tajwid-surat-al-maidah-ayat-32 Bacaan surat Al Maidah ayat 32 dan artinya اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِۢغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَا دٍ فِى الْاَ رْضِ فَكَاَ نَّمَا قَتَلَ النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَ نَّمَاۤ اَحْيَا النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ وَلَـقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِا لْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَ رْضِ لَمُسْرِفُوْنَ min ajli zaalika katabnaa alaa baniii isrooo-iila annahuu mang qotala nafsam bighoiri nafsin au fasaading fil-ardhi fa ka-annamaa qotalan-naasa jamii’aa, wa man ahyaahaa fa ka-annamaaa ahyan-naasa jamii’aa, wa laqod jaaa-at-hum rusulunaa bil-bayyinaati summa inna kasiirom min-hum ba’da zaalika fil-ardhi lamusrifuun “Oleh karena itu, Kami tetapkan suatu hukum bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul Kami telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” QS. Al-Ma’idah 5 Ayat 32. “Hukum Nun Mati & Tanwin” Idzhar halqi مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Hamzah. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Jim sukun asli. Mad ashli mad thabi’i, sebab fathah berdiri diatas huruf Dzal. Panjang mad ashli yaitu 1 alif dua harakat. tajwid-warna-surat-al-maidah-ayat-32 tajw Qolqolah sughra كَتَبْنَا Hukum tajwid pada kata diatas adalah Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Ba sukun asli. Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. “Mad Wajib Muttasil” Mad jaiz munfashil, Mad wajib muttasil عَلٰى بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Mad ashli mad thabi’i, sebab fathah berdiri diatas huruf Lam. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli mad thabi’i, yaitu huruf Ya mati setelah kasrah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i mad ashli menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat dua alif setengah. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata Ya mati setelah kasrah, panjang mad badal yaitu 1 alif dua harakat. Mad shilah qashirah اَنَّهٗ Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca dengan dengung antara 2-3 harakat. Mad shilah qashirah, sebab Ha dlomir berharakat dlommah terbalik dan tidak menghadapi huruf mad dan tidak disambung. Huruf sebelumnya berharakat. Panjang mad shilah qashirah adalah 1 alif dua harakat. Ikhfa haqiqi مَنْ قَتَلَ Hukum tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab nun mati menghadapi huruf Qaf. Lalu bunyi huruf nun atau tanwin disamarkan. Iqlab نَفْسًا بِۢغَيْرِ Hukum tajwid pada kata diatas adalah Iqlab, sebab tanwin fathah menghadapi huruf Ba. Tandanya ada mim kecil, cara membaca Iqlab yaitu bunyi nun mati atau tanwin diganti menjadi mim lalu bacaannya didengungkan. Huruf lin harfu layin, sebab huruf Ya mati setelah fathah. “Hukum Alif Lam” Alif lam qomariyah نَفْسٍ اَوْ فَسَا دٍ فِى الْاَ رْضِ Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Idzhar halqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Hamzah. Huruf lin harfu layin, sebab huruf Wawu mati setelah fathah. Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Ikhfa haqiqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Fa. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, tandanya ada sukun. Ghunnah فَكَاَ نَّمَا Hukum tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Alif lam syamsiyah قَتَلَ النَّا سَ Hukum tajwid pada kata diatas adalah Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan dimasukkan kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Mad iwadl جَمِيْعًا ۗ Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah. Mad iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf berhenti. Panjang mad iwadl yaitu 1 alif. “Pengertian Mad Asli” Mad thabi’i وَمَنْ اَحْيَاهَا Hukum tajwid pada kata diatas adalah Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Hamzah. Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. فَكَاَ نَّمَاۤ اَحْيَا النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli mad thabi’i, yaitu huruf Alif mati setelah fathah menghadapi huruf hamzah pada lain kata. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid. Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah. Mad iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah lalu bacaannya waqaf berhenti. Idzhar syafawi وَلَـقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Dal sukun asli. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i mad ashli menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Hams, sebab huruf Ta disukun, cara membaca Hams Hames yaitu keluar aliran udara dari mulut ketika membaca huruf Ta disukun. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ra. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas tidak dengung. Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. بِا لْبَيِّنٰتِ Hukum tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ba, tandanya ada sukun. Mad ashli mad thabi’i, sebab fathah berdiri diatas huruf Nun. ثُمَّ اِنَّ Hukum tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Mim dan Nun ditasydid. Idgham bighunnah, Ikhfa syafawi كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ Hukum tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i mad ashli, sebab huruf ya mati setelah kasrah dan fathah berdiri diatas huruf Dzal. Idgham bighunnah idgham ma’al ghunnah, sebab tanwin fathah menghadapi huruf Mim, lalu bacaannya didengungkan. Ikhfa syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf Ba. Lalu bacaannya didengungkan. “Tanda waqaf dalam Al Quran” Mad aridl lissukun فِى الْاَ رْضِ لَمُسْرِفُوْنَ Hukum tajwid pada kalimat diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, tandanya ada sukun. Mad aridl lissukun, sebab mad thabi’i Wawu mati setelah dlommah menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad aridl lissukun adalah 2-6 harakat. Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Maidah ayat 32 semoga bermanfaat. Bacaan surat Al Maidah ayat 32 dan artinya Idzhar halqiQolqolah sughraMad jaiz munfashil, Mad wajib muttasilMad shilah qashirahIkhfa haqiqiIqlabAlif lam qomariyahGhunnahAlif lam syamsiyahMad iwadlMad thabi’iIdzhar syafawiIdgham bighunnah, Ikhfa syafawiMad aridl lissukun